MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk
sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan tuhan, dan merupakan
makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh tuhan YME memiliki
akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan akal dan pikirannya
untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah manusia yang adil yang
menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut
kamus besar bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung sesuatu. Sehingga
menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya.
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Tanggung jawab bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,
maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung
jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi
yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam
keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung
jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun
dengan cara kemasyarakat.
Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang
adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu
ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.
Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini,
lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
1.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab diri
sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan penyelesaian masalahnya sendiri.
2.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil dalam kehidupan kita. Keluarga terdiri dari suami-istri,
ayah-ibu, dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarganya.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.
Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Manusia tidak dapat hidup
sendiri, sesuai dengan keadaannya sebagai makhluk sosial. Masyarakat yang satu
harus memiliki tanggung jawab sama seperti tanggung jawab masyarakat lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam kehidupan masyarakat. Wajarlah apabila
tingkah laku dan perbuatannya harus di pertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4.
Tanggung jawab terhadap bangsa.
Tiap individu adalah
warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku
harus sesuai dengan norma yang dibuta oleh negara. Bila ada perbuatan yang
tidak sesuai, maka ia harus mempertanggung jawabkannya.
5.
Tanggung jawab terhadap Tuhan.
Tuhan mencipatakan
manusia bukan tanpa tanggung jawab. Manusia dalam kehidupannya mempunya
tanggung jawab langsung kepada tuhannya. Sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukumman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci.
Manusia yang melanggar akan mendata dosa dan hukuman langsung dari tuhan
setelah ia wafat nanti.
Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa
tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi
kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Pengabdian
kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya
seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka
itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya,
karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan
berkeluarga.
Pengabdian
terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh
pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka
bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap
hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi
badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang
lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak
dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari
kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan adalah
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan.
Pengorbanan merupakan
akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan,
bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak
menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada
pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.
Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Sumber :
https://ratriliapadwacharisma.wordpress.com/2014/06/04/manusia-dan-tanggung-jawab/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar